Senin, 28 Desember 2015
GERABAH
LAPORAN
INTERELASI ANTARA KOLEKSI MUSEUM RONGGOWARSITO
BERUPA GERABAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Islam dan Budaya Jawa
Dosen Pengampu: M. Rikza Chamami M. Si
Disusun Oleh:
Muhammad Sholahudin Latif (133511055)
PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERIWALISONGO
SEMARANG
2015
GERABAH
Dari makna literal, seni berarti
halus, indah atau permai. Dari segi istilah seni adalah segalah yang halus dan
indah lagi menyenangkan manusia. Dalam pengertian yang lebih padu, ia membawa
nilai halus, indah, baik, suci, berguna dan bermanfaat bagi kehidupan manusia.
Kerajinan merupakan salah satu bagian dari kesenian. Kerajinan terbuat dari
berbagai bahan. Dari kerajinan ini menghasilkan hiasan atau benda seni maupun
barang pakai. Biasaya istilah ini dterapkan untuk cara tradisional dalam
membuat sesuatu. Nilai-nilai yang dibutuhkan
untuk membuat suatu kerajinan adalah kecakapan, keahlian, penguasaan dalam
proses pembuatan produk, dan kreatifitas. Salah satu produk dari kerajinan yang
berasal dari Indonesia adalah gerabah.
Sewaktu kunjungan ke museum
Ranggawarsito terdapat sebuah gambaran mengenai pembuatan gerabah.
Bagan 1. proses pembuatan grabah
Bagan 2. proses pembuatan
gerabah
Gerabah adalah bagian dari keramik yang
dilihat berdasarkan tigkat kualitas bahannya. Menurut ensiklopedia dari
colombia, kata “keramik” berasal dari bahasa yunani “keramikos” menunjuk
pada pengertian gerabah. “keramos”menunjuk pada pengertian tanah liat. “keramikos”
terbuat dari material non metal, yaitu tanah liat yang dibentuk, kemudian
secara permanen menjadi keras setelah melalui proses pembakaran.
Gerabah terbuat dari tanah liat yang
dibakar dengan suhu 350-1000 c. Gerabah dikenal di Indonsia sekitar abad 11 M
pada masa bercocok tanam. Bentuk barang-barang dari tanah liat ini masih
sederhana.
Fungsi gerabah menurut masyarakat
Jawa sangatlah penting, sehingga tidak bisa di ganti begitu saja dengan
alat-alat yang terbuat dari bahan lain seperti kayu,besi dan logam. Manfaat
gerabah banyak sekali, seperti sebagai tempat wadah air, tempat wadah makanan,
tempat memasak nasi, dan juga sebagai
hiasan-hiasan.
Gerabah ini mengalami perubahan dari
masa-ke masa. Perubahan gerabah tersebut terjaid karena adanya pengaruh dari
perubahan zaman serta kemajuan teknologi dan kemampuan manusia untuk
memodifikasi dan membuat gerabah. Perubahan yang dipengarui teknologi mempunyai dampak yang banyak terhadap gerabah
dinusantara. Fungsi gerabah pun menjadai semakin banyak pada kehidupan sosial
maupun kehidupan religi.
Selain kebutuhan sehari-hari
tersebut, gerabah juga digunakan untuk upacara adat. Banyak masyarakat Jawa yang masih melakukan ritual-ritual atau
upacara adat seperti tempayan kubur yang menggunakan gerabah untuk upacara
penguburan.
MAKAM
MAKAM SULTAN HADLIRIN MANTINGAN
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Islam dan Budaya Jawa
Dosen Pengampu: M. Rikza Chamami M. SI
Disusun Oleh:
Muhammad Sholahudin Latif (133511055)
PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERIWALISONGO
SEMARANG
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertumbuhan
masyarakat Islam di sekitar majapahit dan terutama di beberapa kota pelabuhan
di Jawa sangat erat hubungannya dengan
perkembangan pelayaran dan perdagangan yang dilakukan orang-orang Islam
yang telah memiliki kekuasaan ekonomi dan politik di samudera pasai, Malakah, dan Aceh.
Terdapat
delapan kerajaan yang merdeka di Jawa
dan Madura, salah-satunya yakni kerajaan Kalinyamat. Kerajaan Kalinyamat
memiliki wilayah pelabuhan yang cukup terkenal yakni pelabuhan Bandar Jepara yang merupakan pelabuhan
perdagangan yang cukup ramai.
Raden
Toyib datang kepelabuhan Bandar Jepara tepatnya 5 tahun setelah dia berada di
Tionghoa untuk melanjutkan misinya yakni menyebarkan Islam. Tidak lain Raden Toyib adalah Sultan Hadlirin yang
merupakan calon suami dari Kanjeng Ratu Kalinyamat. Untuk cerita lebih
jelasnya, akan dipaparkan pada pembahasan laporan ini.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas,
penulis merumuskan beberapa masalah sebagai berikut.
- Bagaimana sejarah dan asal-usul Sultan Hadlirin ?
- Bagaimana keadaan makam Sultan Hadlirin?
C. Tujuan Penelitian
1. untuk memenuhi tugas akhir mata
kuliah Islam dan Budaya Jawa
2. Untuk mengetahui sejarah dan
asal-usul Sultan Hadlirin
3. Untuk mengetahui keadaan makam
Sultan Hadlirin
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu
Penelitian ini dilaksanakan di Makam
Mantingan kota Jepara pada hari Jumat tanggal 25 Desember.
B. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode wawancara atau survei di
lapangan. Langkah-langkah penelitian sebagai berikut.
- Menyiapkan daftar pertanyaan yang akan digunakan dalam wawancara
- Melakukan wawancara kepada para warga disekitar makam
C. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini menggunakan
teknik wawancara sebagai proses pengumpulan data ataupun informasi
BAB III
PEMBAHASAN
- Riwayat dan Asal-Usul Sultan Hadlirin Mantingan
Sultan Hadlirin Mantingan semasa kecil bernama Raden Toyib. Beliau
sebenarnya bukan asli orang Jepara, melainkan orang Aceh. Beliau merupakan
putra dari raja yang berkuasa di wilayah Aceh yang bernama Syech Mukhayyat
Syah.
Raden toyib pergi mengembara dengan tanpa tujuan apapun kecuali
mengembangkan agama islam. Konon saat beliau mengembara, beliau perna terdampar
di Tiongkok. Beliau pun diangkat menjadi anak oleh seorang patih Tionghoa yang
bernama Cie Wie Gwan. Beliau disana dipanggil Toyab.
Singkat cerita setelah 5 tahun tinggal di rumah Cie Wie Gwan, Raden
Toyib mengembara lagi. Akhirnya beliau terdampar di pelabuhan pesisir pantai
utara yang bernama Bandar Jepara. Saat itu Bandar Jepara merupakan pelabuhan
perdagangan yang sudah ramai. Sebab Bandar Jepara dijadikan sebagai garis
pelayaran dan perdagangan negeri malaka.
Dalam penyiaran agama islam Raden Toyib menyamar dengan memakai
pakaian ala kadarnya. Karena keramahannya dalam menyebarkan agam islam banyak
orang Hindu Budha beralih ke agama islam yang dibawah Raden Toyib. Karena sudah
lama berada di Jepara, Raden Toyib mengabdikan dirinya ke kerajaan Kalinyamatan
yang menguasai Jepara saat itu. Raden Toyib diberi pekerjaan sebagai tukang
kebon oleh kanjeng Ratu Kalinyamat. Karena Raden Toyib memiliki fisik yang
gagah perkasa dan tampang yang rupawan. Ratu Kalinyamatpun jatuh cinta kepadanya
dan memintah Raden Toyib untuk menikahinya. Setelah menikah Ratu Kalinyamat
menyerahkan tahtanya kepada suaminya Raden Toyib.
Ketika Demak terjadi krisis hebat setelah meninggalnya Raden Patah
dan disusul pula dengan pangeran Sabrang Lor (sultan Demak II). Tahta yang
seharusnya di terimah oleh Pangeran Seda
Lepen direbut oleh sunan Prawoto yang mengincar tahta kerajaan Demak. Cita-cita
Sunan Prwoto pun akhirnya tercapai, yakni menjadi pewaris kerajaan Demak. Namun
Arya Penangsang geram karena pembunuh Ayahnya malah muncul sebagai Sultan
Demak. Dia pun menyuruh anak buahnya yang bernama Rangkut untuk membunuh Sunan
Prawoto. Usahanya pun berhasil, tetapi kekuasaan kerajaan Demak jatuh ketangan
Sultan Hadlirin karena Ratu Kalinyamat adalah adiknya Sunan Prawoto. Saat sultan
Hadlirin dan Ratu kalinyamat hendak perjalanan pulang. Ditengah-tengah
perjalanan mereka dihadang oleh utusan Arya Penangsang. Akhirnya sultan
Hadlirin berhasil dibunuh oleh Arya Penangsang. Hal itu terjadi kira-kira tahun
1471 tahu Jawa dan 1549 M
B. Makam Mantingan
Makam Sultan Hadlirin Mantingan Terletak di belakang dibelakang
masjid Mantingan yang dimana masjid tersebut merupakan masjid tertua kedua setelah
Masjid Demak yang dibangun Ratu Kalinyamat 10 tahun setelah meninggalnya mendiang
suaminya. Ratu Kalinyamat pun dimakamkan dekat dengan suaminya.
Setiap tanggal 17 Robi’ul Awal, sehari sebelum hari jadi Jepara,
makam Ratu Kalinyamat dan Sultan Hadlirin sering dikunjungi oleh peziarah untuk
memperingati meninggalnya Sultan Hadlirin. Pada saat itu dilakukan prosesi buka
luwur, yaitu mengganti penutup makam Ratu Kalinyamat dan Sultan Hadlirin. Makam
mantingan saat ini masih dianggap keramat bahkan sebagian masyarakat meyakini
bahwa pohon pace yang tumbuh disekitar makam memiliki kasiat, bagi seorang
istri yang belum memiliki anak buah ini bisa menjadi obat. Namun buah jatuh
yang memiliki kasiat dan cara makannya harus dimakan bersama suaminya.
Hal lain yang dianggap keramat adalah air yang ada dikomleks makam
tersebut. Air keramat ini sangat ampuh untuk menguji kejujuran seseorang.
Karena itu air disini sering digunakan untuk menyelesaikan sengketa. Caranya
dengan berdo’a dan minum air ini, bilah seseorang bersalah dan tidak mau
mengakuinya, maka akan mendapatkan hukuman dari Allah Yang Maha Kuasa.
BAB IV
PENUTUP
- Kesimpulan
Sultan Hadlirin merupakan raja sekaligus penyebar agama islam di
wilayah kerajaan kalinyamat di daerah Jepara. Masjid dan Makam beliau meyimpan
peninggalan kuno islam dan menjadi salah-satu aset wisata sejarah di Jepara,
dimana masjid tersebut dijadikan sebagai pusat penyebaran agama islam dipesisir
utara pulau Jawa dan merupakan masjid tertua kedua setelah Masjid.
MINI RISET
LAPORANMINI RISET
TRADISI KENDURI DI DESA TROSO
KECAMATAN PECANGAAN KABUPATEN JEPARA
Senin, 31 Agustus 2015
Kamis, 08 Januari 2015
Biografi M. Rikza Chamami, M.SI
Biografi M.
Rikza Chamami, M.SI
KONTEMPLASI KOMPOSISI KABINET JOKOWI
KONTEMPLASI KOMPOSISI KABINET JOKOWI
Selasa, 02 Desember 2014
Mengenal Pendidikan Sufistik
Mengenal Pendidikan
Sufistik
Penulis
: M. Rikza Chamami, MSI
Penerbit
: Pustaka Zaman
Cetakan
: Pertama, Desember
2013
Tebal
: xxii + 202 Halaman
Resentator : M. Sholahudin Latif
Pengajaran
agama dilingkungan pendidikan belum memenuhi target yang diharapkan . Ada
beberapa asumsi bahwa masalah utama pengajaran agama masih menyisakan tiga hal:
pertama, pengajaran materi secara umum termasuk pengajaran agama belum mampu
melahirkan creativity. Kedua, morality atau akhlak disekolah umum masih menjadi
masalah utama. Dan ketiga, punishment atau adzab dalam berbagai bentuk lebih
tampak dari reward atau ajr.
Akar
masalah pertama terletak pada satu kenyataan bahwa beban pengajaran dalam kurikulum
kita terlalu overload. Kurikulum yang trelalu berlebihan hanya akan membuat
anak kelelahan yang berlebihan yang tentu anak akan kekeringan krativitas.
Sehigga jangan kaget jika wajah piluh ada di negara kita. Sangat memiluhkan
bahwa masyarakat indonesia yang relegius dewasa ini sedang terpuruk dalam
himpitan krisis dan terbelakang dalam berbagai aspek kehidupan.
Pendidikan
dan agama tak ubahnya seperti dua pisau gunting yang satu sama lainnya berpengaruh dan mempunyai hubungan yang
erat.juga keduanya tidak dapat di pisahkan walau bisa di bedakan. Alangkah
ironisnya dikala manusia telah maju dalam pedidikannya , namun kemajuannya
tersebut tidak mampu berbicara dengan realitas bahkan sering menerjanng nilai-nilai
moral yang berlaku. Tidak sedikit ahli hukum namun keahlinnya menjadikn jalan
untuk melanggar hukum . tidak sedikit ahli ekonomi, namun semakin banyak ahli
ekonomi bukannya hidup bertambah makmur, tatapi sebaliknya kekayaan negara
melimpah dijarah oleh orang-orang yang ahli ekonomi. Pendek kata tinggi
pendidikan seseorang apabila ia tidak beragama, maka pendidikan itu hanyaakan
menimbulkan malapetaka, begitu pula sebaliknya.
Tasawuf mengedepankan moralitas dapat dijadikan sebagai salah satu
pendekatan dalam pendidikan Islam kepada anak didik.
Uapaya
lainnya yang masih diharapkan terwujud adalah reformasi pendidikan. Dalam
pendidikan islam, reformasi (islah) bukanlah tujuan atau jenjang terakhir.
Setelah reformasi harus di ikuti dengan improvement (ihsan) dan perfectness
(istikmal). Insan kamil istilah yang telah lama diakrabi di dunia Sunni dan
Syi’I dalam pemikiran pendidikan islam sejak periode klasik adalah target utama
pendidikan islam. Selama improvement atau perbaikan dalam bentuk perubahan nyata
belum terwujud, maka realisasi konsep reformasi sesungguhnya masih sangat
dragukan.
M
. Rikza Chamami penulis buku ini menerangkan tiga jami’iyah al- Tariqah al-
Mu’tabarah al- Nahdiliyah yang berada di
Kudus, yaitu Tarekat Qadriyah Naqsyabandiyah, tarekat
Naqsyabandiyah Khalidiyah, dan tarekat Syadzaliyah. Menurut sufi tujuan tarekat
yaitu untuk mendekatkan dan mendapatkan Ridho dari Allah SWT. Ketarbiyahan yang
ada dalam tarekat, minimal mempunyai emapt model pendidikan sufistik yang ada
di Kudus,yaitu Bai’at, Rabithah, Mujahadah dan Khalwah, dan Pengajian. Dalam buku ini mengemukakan
bahwasanya mengamalkan tarekat itu garus melalui guru (Mursyid) dengan bai’at
dan guru yang mengajarkannya harus mendapat ijazah, talqin dan wewenang dari
guru tarekat sebelumnya. Oleh sebab itu ada akal sufi yang sangat
terkenal: “barangsiapa yang menempuh
jalan Allah tanpas disertai denga guru, maka gurunya adalah syetan”. Semua murid harus sam’an watha’atan dengan guru ( Mursyid).
Dalam
ajaran tarekat pendidikan dijalankan atas dasar pembinaan mental dan moral
pengikutnya. Pentingnya moral di mata masyarakat merupakan salah satu usaha
pembentukan akhlak dan budi pekerti yang sanggup menghasilkan orang-orang
bermoral. Semua pendidikan pada intinya mengarah kepada pendidikan akhlak.
Perbuatan akhlak itu juga akan melahirkan Sabar, Syukur, dan Ridha al Qalb.
Dapat di katakan bahwa pendidikan sufistik adalah pendidikan akhlak. Tarekat di
Kudus mengupayakan pengembangan pendidikan moral lewat ajaran Mursyid pendahulunya.model
pendidikan moral diserukan ada dua cara, yaitu dengan ucapan (bil maqal) dan
dengan tingkah laku (bil al hal). Guru juga akan memmbekali tentang zuhud dan
qanaah. Substansi pendidikan moral yang
ada dalam tarekat mengarah kepada pennguatan hubungan ahli tarekat kepada
Allah. Tentunya ini berjalan dengan tahapan-tahapan sesuai denngan ajaran
Isalam yang mengacu pada penyempurnaaan iman, islam, dan ihsan. Karena inti
dari tarekat adalah menyempurnakan hidup dengan iman, islam, dan ihsan.
Interaksi
guru-murid menjadi barang mati yang tidak bisa di tawar. Dalam konteks tarekat
Imam Al Ghazali mmenyatakan bahwa murid harus mempunyai Syeikh yang
memimpinnya. Sebab jalan iman adalah samar, sedang jalan-jalan iblis banyak dan
terang. Dan siapa yang tidak mempunyai Syeikh sebagai penunjuk jalan, ia pasti
akan di tuntun oleh iblis dalam perjalanannya. Interaksi guru-murid tarekat
yang terjadi di Kudus atau dapat di sebut sistem masyikhah dapat di gambarkan
bahwa murid tarekat hendak menjadikan figur guru sebagai figur idola dan
panutan dalam segala hal. Prinsip guru tarekat adalah mengajak semua muridnya
masuk surga bersama gurunya. Model intearaksi guru murid tarekat ini dapat
digambarkan dengan interaksi yang bersifat kekeluargaan dan beresinambungan
artinya tali hunungan guru murid tidak akan pernah putus hngga akhir hayat.
Dalam pendidikan sufistik tarekat mempunyai implikasi sosial yang besar yaitu
dalam bidang kebudayaan, kemasyarakatan, dan pembaharuan.
Kekurangan dalam buku ini adalah
banyak terdapat istilah-istilah berbahasa arab, latin dan inggris yang masih
memerlukan penjelasan karena tidak semua pembaca mengetahui arti dari
istilah-istilah tersebut. Namun buku ini tetap menarik untuk dibaca terutama
oleh para akademisi karena dapat menambah wawasan dan referensi terkait dengan
pendidikan sufistik, yang selama ini dianggap masih sangat klasik
(tradisional).
Test Footer 1
Popular Posts
-
LAPORANMINI RISET TRADISI KENDURI DI DESA TROSO KECAMATAN PECANGAAN KABUPATEN JEPARA
-
MAKAM SULTAN HADLIRIN MANTINGAN Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Islam dan Budaya Jawa Dosen Pengampu: M. Rikza Chamami...
-
LAPORAN INTERELASI ANTARA KOLEKSI MUSEUM RONGGOWARSITO BERUPA GERABAH Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Islam dan B...
-
SILABUS IBJ http://downloads.ziddu.com/download/24975257/IBJ-silabus-dll..zip.html
-
Mengenal Pendidikan Sufistik Judul Buku : Pendidikan Sufistik: Mengungkap Tarekat Guru –Murid Penulis : M. Rikza...
-
Cerita Sederhanaku Nama saya Muhammad Sholahudin Latif, saya lahir di Jepara pada tanggal 08 November 1994. Saya merupakan anak terakh...
-
KEDUDUKAN KONSTITUSI Muhammad Sholahudin Latif Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang ABSTRAK Pembahasan kedudukan konstitu...
-
KONTEMPLASI KOMPOSISI KABINET JOKOWI
Templateclue
Comment
Random Post
Popular Posts
-
LAPORANMINI RISET TRADISI KENDURI DI DESA TROSO KECAMATAN PECANGAAN KABUPATEN JEPARA
-
MAKAM SULTAN HADLIRIN MANTINGAN Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Islam dan Budaya Jawa Dosen Pengampu: M. Rikza Chamami...
-
LAPORAN INTERELASI ANTARA KOLEKSI MUSEUM RONGGOWARSITO BERUPA GERABAH Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Islam dan B...
-
SILABUS IBJ http://downloads.ziddu.com/download/24975257/IBJ-silabus-dll..zip.html
-
Mengenal Pendidikan Sufistik Judul Buku : Pendidikan Sufistik: Mengungkap Tarekat Guru –Murid Penulis : M. Rikza...
-
Cerita Sederhanaku Nama saya Muhammad Sholahudin Latif, saya lahir di Jepara pada tanggal 08 November 1994. Saya merupakan anak terakh...
-
KEDUDUKAN KONSTITUSI Muhammad Sholahudin Latif Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang ABSTRAK Pembahasan kedudukan konstitu...
-
KONTEMPLASI KOMPOSISI KABINET JOKOWI