Senin, 28 Desember 2015

MINI RISET






LAPORANMINI RISET

TRADISI KENDURI DI DESA TROSO

KECAMATAN PECANGAAN KABUPATEN JEPARA

Disusun Guna Memenuhi Tugas

Mata Kuliah: Islam dan Budaya Jawa

Dosen Pengampu: M. Rikza Chamami M. SI



Logo 3D UIN Walisongo.png



Disusun Oleh:

Muhammad Sholahudin Latif (133511055)





PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERIWALISONGO

 SEMARANG

2015










KATA PENGANTAR



Alhamdulillah puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penelitian tugas ini dapat berjalan dengan lancar.

Terimah kasih banyak kepada pihak-pihak yang ikut bersumbangsi serta membantu selama penelitian ini , sehingga dapat menyelesaikan  dan membuat laporan dari penilitan ini.

Penulis menyadari banyak kekurangan dalam penulisan tugas ini, oleh karena itu, penulis mengharap kritik dan saran yang membangun. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak pada umumnya dan bagi mahasiswa pada khususnya.











Semarang, 26 desember 2015





Muhammad Sholahudin Latif

(133511055)




BAB I

PENDAHULUAN



  1. Latar Belakang

Upacara tradisional merupakan salah satu bentuk tradisi masyarakat Indonesia yang sampai saat ini masih banyak dilaksanakan oleh masyarakat pendukungnya. Peran upacara adalah untuk mengingatkan manusia berkenaan dengan eksistensi dan hubungan dengan lingkungan masyarakat. Sampai sekarang ini eksistensi sebuah upacara keagamaan masih diakui serta dilaksanakan dengan baik, meskipun dengan bentuk maupun cara yang berbeda.

Sistem religi dimasyarakat khususnya dalam sistem keagamaan masyarakat jawa salah satunya disebut dengan kenduri. Kenduri merupakan suatu bentuk berkumpul bersama yang dihadiri lebih dari dua orang untuk memohon do’a. Banyak sekali macam-macam kenduri dan tujuannya. Diantaranya ada kenduri yang bertujuan untuk mendoakan anak agar terhindar dari balak dan musibah, ada kenduri yang bertujuan untuk memperingati tahun jawa, dan ada juga kenduri yang bertujuan untuk memperingati meninggalnya seseorang. Salah satu deerah yang masih mengadakan upacara kenduri yaitu desa troso, kecamatan pecangaan, kabupaten Jepara.

Pada dasarnya tujuan penyelenggaraan upacara kenduri ini bertujuan untuk mempererat tali persaudaraan dan persahabatan

  1. Rumusan Masalah
    Berdasarkan latar belakang diatas, penulis merumuskan beberapa masalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana asal-usul tradisi kenduri di desa troso, kecamatan pecangaan, kabupaten Jepara. ?
  2. Bagaimana rangkaian tradisi kenduri desa troso, kecamatan pecangaan, kabupaten Jepara. ?
  3. Apa fungsi tradisi kenduri desa troso, kecamatan pecangaan, kabupaten Jepara ?



  1. Tujuan Penelitian

  1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Islam dan Budaya Jawa di UIN Walisongo Semarang
  2. Untuk mengetahui asal-usul tradisi kenduri di desa troso, kecamatan pecangaan, kabupaten Jepara
  3. Untuk mengetahui rangkaian tradisi kenduri desa troso, kecamatan pecangaan, kabupaten Jepara.
  4. Untuk mengetahui fungsi tradisi kenduri desa troso, kecamatan pecangaan, kabupaten Jepara.





BAB II



LANDASAN TEORI





  1. Pengertian tradisi
    Pengertian tradisi secara garis besar menurut parah ahli adalah suatu budaya dan adat istiadat yang diwariskan turun-menurun dari satu generasi kegenerasi lain dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

  2. Tradisi Kenduri
    Masyarakat Jawa memiliki berbagai macam kebudayaan yang sampai saat ini masih dilaksanakan sehingga menjadi warisan budaya. Kebudayaan tersebut melahirkan berbagai macam tradisi yang dianut oleh masyarakat jawa secara turun-menurun. Salah satu tradisi yang dianut adalah tradisi kenduri

    Menurut Agus Sunyoto, selaku pengamat Budaya dan Sejarah, “Kenduri berasal dari bahasa persia kanduri yang berarti upacara makan-makan dalam rangka memperingati putri nabi Muhammad SAW, yaitu Fatimah Az-Zahra”.

    Kenduri juga beberapa kali disebutkan dalam Hadis Bukhori  Muslim dalam al Bayan no. 825, Rosulullah bersabda: “ Maka Allah akan memberikan keberkahan kepadamu. (kalau demikian) berkendurillah (laksanakan walimah) walau hanya dengan menyembelih kambing”. Walimah disinilah yang di Indonesia kemudian dikenal dengan kenduri.

    Di jawa sendiri mulai diperkenalkan dengan kenduri yaitu pada masa sunan Ampel dan kemudian diteruskan oleh sunan Bonang, karena memperhatikan perekonomian warga setempat pada saat itu, maka sembelih yang digunakan adalah ayam atau ikan sebagai pengganti kambing.

    Lebih spesifiknya tentang perkembangan kenduri merupakan acara yang dilakukan sebuah keluarga yang memiliki hajat. Acara tersebut dilakukan dengan memberikan makanan yang telah dido’akan bersama kemudian dibagikan kepada para tetangga dan warga setempat




BAB III



METODE PENELITIAN



  1. Tempat dan Waktu
    Penelitian dilaksanakan di fu desa troso, kecamatan pecangaan, kabupaten Jepara pada hari jumat tanggal 25 desember 2015.

  2. Metode Penelitian
    Metode penelitian yang digunakan adalah metode wawancara atau survey lapangan. Langka-langka penelitian dapat diuraika sebagai berikut.


  1. Menyiapkan daftar pertanyaan yang akan digunakan dalam wawancara.
  2. Melakukan wawancara kepada  mbah Amina selaku tetua di desa troso, kecamatan pecangaan, kabupaten Jepara.
  3. Melakukan wawancara kepada para warga di desa troso, kecamatan pecangaan, kabupaten Jepara.



  1. Teknik Pengumpulan Data
    Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara




BAB IV



PEMBAHASAN



  1. Sejarah Tradisi Kenduri
    Salah-satu tradisi turun-temurun yang yang masih dilakukan di beberapa daerah Jawa Tengah hingga saat ini adalah kenduri. Seperti yang dilakukan oleh masyarakat desa Toso, kecamatan Kedung, kabupaten Jepara. Hat tersebut sebagai bentuk puji syukur kepada Allah SWT serta permintaan/permohonan supaya di beri keselamatan terhindar dari malah petaka yang tidak di ingingkan.

  2. Rangkain Kegiatan Tradisi Kenduri
    Tradisi Kenduri dilakukan masyarakat desa  troso, kecamatan pecangaan, kabupaten Jepara pada saat salah-satu warganya memiliki hajat ingin menyelamati diri dan keluarganya agar terhindar dari balak dan musibah, memperingati tahun jawa, maupun  untuk memperingati meninggalnya salah-satu dari anggota keluarganya. Biasanya orang yang memiliki hajat tersebut menyuruh semua atau beberapa kerabat dan tetangga untuk datang kerumahnya habis magrib atau isya’ dan berdoa bersama disana, bersamaan dengan tahlilan dan lainnya.

  3. Manfaat Tradisi Kenduri
    Tradisi kenduri ini dimaknai oleh warga desa troso, kecamatan pecangaan, kabupaten Jepara sebagai bentuk terimah kasih dan memintah kepada Yang Maha Kuasa agar hajat yang diinginkan terpenuhi.




BAB V



KESIMPULAN



Tradisi Kenduri merupakan salah satu praktik ritual keagamaan yang dilakukan oleh masyarakat desa troso, kecamatan pecangaan, kabupaten Jepara sebagai bentuk bentuk terimah kasih dan memintah kepada Yang Maha Kuasa agar hajat yang diinginkan terpenuhi.


0 komentar:

Posting Komentar