GERABAH
LAPORAN
INTERELASI ANTARA KOLEKSI MUSEUM RONGGOWARSITO
BERUPA GERABAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Islam dan Budaya Jawa
Dosen Pengampu: M. Rikza Chamami M. Si
Disusun Oleh:
Muhammad Sholahudin Latif (133511055)
PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERIWALISONGO
SEMARANG
2015
GERABAH
Dari makna literal, seni berarti
halus, indah atau permai. Dari segi istilah seni adalah segalah yang halus dan
indah lagi menyenangkan manusia. Dalam pengertian yang lebih padu, ia membawa
nilai halus, indah, baik, suci, berguna dan bermanfaat bagi kehidupan manusia.
Kerajinan merupakan salah satu bagian dari kesenian. Kerajinan terbuat dari
berbagai bahan. Dari kerajinan ini menghasilkan hiasan atau benda seni maupun
barang pakai. Biasaya istilah ini dterapkan untuk cara tradisional dalam
membuat sesuatu. Nilai-nilai yang dibutuhkan
untuk membuat suatu kerajinan adalah kecakapan, keahlian, penguasaan dalam
proses pembuatan produk, dan kreatifitas. Salah satu produk dari kerajinan yang
berasal dari Indonesia adalah gerabah.
Sewaktu kunjungan ke museum
Ranggawarsito terdapat sebuah gambaran mengenai pembuatan gerabah.
Bagan 1. proses pembuatan grabah
Bagan 2. proses pembuatan
gerabah
Gerabah adalah bagian dari keramik yang
dilihat berdasarkan tigkat kualitas bahannya. Menurut ensiklopedia dari
colombia, kata “keramik” berasal dari bahasa yunani “keramikos” menunjuk
pada pengertian gerabah. “keramos”menunjuk pada pengertian tanah liat. “keramikos”
terbuat dari material non metal, yaitu tanah liat yang dibentuk, kemudian
secara permanen menjadi keras setelah melalui proses pembakaran.
Gerabah terbuat dari tanah liat yang
dibakar dengan suhu 350-1000 c. Gerabah dikenal di Indonsia sekitar abad 11 M
pada masa bercocok tanam. Bentuk barang-barang dari tanah liat ini masih
sederhana.
Fungsi gerabah menurut masyarakat
Jawa sangatlah penting, sehingga tidak bisa di ganti begitu saja dengan
alat-alat yang terbuat dari bahan lain seperti kayu,besi dan logam. Manfaat
gerabah banyak sekali, seperti sebagai tempat wadah air, tempat wadah makanan,
tempat memasak nasi, dan juga sebagai
hiasan-hiasan.
Gerabah ini mengalami perubahan dari
masa-ke masa. Perubahan gerabah tersebut terjaid karena adanya pengaruh dari
perubahan zaman serta kemajuan teknologi dan kemampuan manusia untuk
memodifikasi dan membuat gerabah. Perubahan yang dipengarui teknologi mempunyai dampak yang banyak terhadap gerabah
dinusantara. Fungsi gerabah pun menjadai semakin banyak pada kehidupan sosial
maupun kehidupan religi.
Selain kebutuhan sehari-hari
tersebut, gerabah juga digunakan untuk upacara adat. Banyak masyarakat Jawa yang masih melakukan ritual-ritual atau
upacara adat seperti tempayan kubur yang menggunakan gerabah untuk upacara
penguburan.
0 komentar:
Posting Komentar